Insight

HomeTulisanUmumPerjalanan Institut Deliverologi Indonesia Menyongsong Perubahan
Institut-Deliverologi-Indonesia

Perjalanan Institut Deliverologi Indonesia Menyongsong Perubahan

Pada akhir 2014, sekelompok individu yang dimotori oleh Kuntoro Mangkusubroto yang sebelumnya tergabung dalam Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) memutuskan untuk tetap melanjutkan perjuangan membantu pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi dengan membentuk Yayasan bernama Institut Deliverologi Indonesia (IDeA). Secara resmi, yayasan IDeA didirikan pada tanggal 14 Februari 2015 dan dibentuk sebagai lembaga independen yang berfokus pada pengembangan analisis, sistem, dan rekomendasi yang mengedepankan keterlibatan masyarakat. IDeA juga bertujuan untuk membantu pemerintah dalam memastikan program pemerintah dan program masyarakat lainnya dapat secara tepat-efektif terimplementasi bagi sebesar-besar kemaslahatan masyarakat.

Setelah resmi didirikan, IDeA memperkenalkan diri ke publik melalui acara peluncuran buku ‘Deliverologi: Panduan bagi Publik’. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 26 Maret 2015 di Jakarta ini dibuka oleh Boediono, Wakil Presiden RI 2009-2014 dan sambutan dari Kuntoro Mangkusubroto sebagai pendiri.

Dalam selang waktu empat tahun, IDeA telah memberikan kontribusi melalui berbagai cara seperti turun langsung menjadi bagian institusi pemerintah, serta melalui pelayanan di luar institusi seperti melalui lokakarya maupun platform kolaborasi.

Dengan maksud di atas, segera setelah Yayasan terbentuk, di bulan Juni 2015, IDeA dengan 13 personil ditugaskan untuk membantu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan fokus ‘Percepatan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan’.

Maret 2016, IDeA mulai bergerak di sektor Kelautan dan Perikanan dengan menurunkan sekelompok individu dengan jam terbang tinggi dengan berbagai latar belakang, seperti kelautan dan perikanan, manajemen konsultan, hukum, teknologi, bisnis proses, manajemen perubahan dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan di sektor kelautan dan perikanan. Salah satu program utama yang menjadi fokus adalah Satu Data. Satu Data bertujuan menyediakan One Version of Truth karena data merupakan fondasi dalam membuat kebijakan, bahan dasar menentukan program, serta berguna untuk memonitor keberhasilan dan ketidakberhasilan program.

Sejak Mei 2017, IDeA memulai upaya menggalang berbagai pemangku kepentingan seperti organisasi dan instansi yang berkecimpung dalam sektor kelautan dan perikanan untuk bergabung dalam platform kolaborasi untuk membuat cetak biru perjalanan kelautan dan perikanan berkesinambungan. Platform kolaborasi tersebut bernama Inisiatif Kelestarian Kelautan dan perikAnan Nusantara (IKKAN).

Cetak biru tersebut kemudian dilanjutkan menjadi cikal bakal insiatif dalam Low Cabon Development Initiatives (LCDI) sektor perikanan yang diharapkan menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024 yang pada saat buku ini ditulis sedang disusun
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dalam melaksanakan tugas di berbagai Kementerian dan Lembaga, IDeA selalu menggunakan asas integritas, inovasi, ketercapaian, pemberdayaan, dan sikap hormat. Semoga semua perjuangan yang telah disumbangkan dapat bermanfaat bagi semua.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang tulisan ini, silakan menghubungi IDeA untuk kesempatan memperoleh konten yang lebih lengkap atau menjadwalkan diskusi terkait topik tersebut. Permintaan konten/diskusi akan ditinjau satu per satu.

Posted by
The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Comment